Sinopsis
Siapakah orang Aceh yang dimaksud Snouck Hurgronje dalam buku ini?
Bagaimana hubungan antara Aceh dan wilayah-wilayah lain di nusantara?
Apa kaitan antara budaya Jawa, Melayu, dan Aceh? Bagaimana mitos,
legenda, agama, dan adat turut membentuk orang Aceh?
Meskipun
Islam merupakan agama yang dominan di Aceh, tetapi pengaruh budaya
pra-Islarn dan adat pribumi tidak serta merta digantikan dengan ajaran
Islam. Karena Islam yang dibawa ke Aceh pun tidak selalu memberi warna
dan penafsiran yang sama. Ada Islam yang bercorak suiistik, berorientasi
fiqh, dan ada pula Islam politik yang datang membawa semangat
perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.
Buku ini juga menyajikan
data dan analisis yang masih sangat relevan tentang praktik budaya
dalam tarian, seni berpantun, pembagian tanah, hukum waris, ilmu
pertanian, perbintangan, praktis mencari ikan di laut, hingga pengaturan
administrasi kekuasaan politik dan agama yang mungkin masih eksis
hingga saat ini.
“Ada baiknya kita tidak lupa bahwa
persoalan Snouck Hurgronje bukan hanya sejarah. Snouck Hurgronje dengan
segala diskursus dan kontroversinya bukan hanya masa lalu, melainkan
menjadi persoalan abadi yang melingkupi dunia ilmu dan politik, menjerat
hubungan ilmuwan dan penguasa. Snouck Hurgronje tetap ada di zaman
kita. Dan, jika cermat dan lapang dada, kita juga akan tahu bahwa Snouck
Hurgrohje selalu ada di antara kita.”
– Ahmad-Norma Permata




No comments:
Post a Comment